Bagaimana Tubuh Kita Menghasilkan Listrik
Tanpa listrik, kita tidak akan bisa membaca tulisan kali ini. Bukan karena komputer atau smartphone atau tablet kita tidak bisa nyala, tetapi karena otak kita tidak akan bekerja.
Apa yang kita lakukan semuanya terjadi dan diatur oleh listrik yang mengalir pada tubuh kita. Seperti yang kita pelajari pada pelajaran fisika, semuanya terbuat dari atom, dan atom ini terdiri dari proton, elektron dan neutron. Proton memiliki muatan positif, elektron memiliki muatan negatif dan neutron adalah netral. Ketika muatan ini tidak seimbang, atom menjadi negatif atau positif. Ketidakseimbangan ini menyebabkan elektron berpindah dari atom yang satu ke atom lainnya. Inilah yang kita sebut aliran listrik. Tubuh kita terdiri dari banyak atom, jadi tubuh kita dapat menghasilkan listrik.
Ketika kita menggerakkan jari kita, apa yang terjadi adalah sistem saraf kita mengirimkan sinyal listrik dari otak kita ke otot-otot pada tangan kita, listrik ini mengirimkan pesan dari titik A ke titik B. Hal ini seperti kabel yang dialiri listrik, hanya saja tubuh kita tidak memiliki kabel, tetapi listrik lompat dari satu sel ke sel yang lain sampai mencapai tujuannya.
Peranan listrik pada tubuh kita sangatlah penting. Sinyal listrik sangat cepat sehingga tubuh kita dapat merespon dengan sekejap. Jika tubuh kita bergantung sepenuhnya pada reaksi kimia, mungkin kita sudah mati sejak dulu.
Sinyal listrik yang memerintahkan agar jantung kita berdetak lebih cepat ketika kita menghadapi bahaya, berasal dari sel-sel yang ada pada jantung yang disebut sebagai simpul sinoatrial. Sel-sel ini berada di atrium kanan, mengontrol detak jantung kita dan peredarah darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh.
Tetapi bukan hanya sel-sel pada jantung yang dapat menghasilkan listrik, tetapi hampir seluruh sel pada tubuh kita juga bisa menghasilkan listrik.
Pada mulanya, sel-sel yang sedang tidak aktif mengirimkan pesan bersifat sedikit lebih negatif. Hal ini disebabkan adanya sedikit perbedaan antara ion-ion kalium dan sodium yang ada di dalam dan luar sel, dan perbedaan inilah yang memberikan kita kemampuan untuk menghasilkan listrik.
Membran sel kita memiliki satu mekanisme yang cukup rumit, sering disebut dengan gerbang sodium-kalium. Jika dijelaskan secara sederhana, beginilah yang terjadi.
Ketika dalam keadaan tidak aktif, di dalam sel-sel kita ada lebih banyak ion-ion kalium daripada sodium, dan lebih banyak ion-ion sodium di luar sel. Ion kalium bersifat negatif sehingga sel bermuatan negatif. Ion sodium bersifat positif, sehingga bagian luar sel bersifat positif. Perbedaan antara positif dan negatif pada saat ini tidak cukup besar untuk menghasilkan listrik.
Ketika tubuh akan mengirimkan pesan dari satu titik ke titik lain, gerbang sodium-kalium akan dibuka, mengakibatkan ion-ion kalium dan sodium dapat berpindah dari satu sel ke sel lainnya secara bebas. Ion-ion kalium yang bersifat negatif meninggalkan sel menuju ke bagian luar membran yang bersifat positif. Kebalikannya, ion-ion sodium yang bersifat positif akan masuk ke dalam sel-sel yang bersifat lebih negatif. Membuka gerbang ini menghasilkan impuls listrik yang akan membuka gerbang pada sel-sel disekitarnya, dan akan terus berlangsung.
Dengan cara inilah bagaimana jempol kaki kita yang baru saja terantuk sesuatu mengirimkan sinyal ke bagian otak yang merasakan sakit, bagaimana mata kita bisa melihat tulisan ini dan bagaimana otak kita bisa mencerna tulisan ini.
Karena semuanya terjadi oleh sinyal listrik, satu kerusakan kecil saja pada sistem listrik tubuh kita dapat berakibat fatal. Ketika kita tersetrum, sistem tubuh kita tergangu. Jika tersambar petir, sistem tubuh kita bisa mati seketika karena telah hangus. Contoh-contoh berbahaya lainnya adalah simpul sinoatrial yang gagal (macat) dapat mengakibatkan kelainan pada jantung yang bisa menyebabkan kematian.
Jumlah sel yang ada tubuh manusia sangat banyak, masuk akal jika kita mengatakan tubuh kita merupakan sumber tenaga listrik yang besar. Tetapi kenyataanya, tubuh kita hanya bisa menghasilkan 10 – 100 milivolt. Sebagai perbandingan, tabung sinar katoda memerlukan sekitar 25.000 volt untuk menampilkan gambar pada TV. Dan belut listrik bisa menghasilkan listrik sebesar 600 volt.
Ketika kita menggerakkan jari kita, apa yang terjadi adalah sistem saraf kita mengirimkan sinyal listrik dari otak kita ke otot-otot pada tangan kita, listrik ini mengirimkan pesan dari titik A ke titik B. Hal ini seperti kabel yang dialiri listrik, hanya saja tubuh kita tidak memiliki kabel, tetapi listrik lompat dari satu sel ke sel yang lain sampai mencapai tujuannya.
Peranan listrik pada tubuh kita sangatlah penting. Sinyal listrik sangat cepat sehingga tubuh kita dapat merespon dengan sekejap. Jika tubuh kita bergantung sepenuhnya pada reaksi kimia, mungkin kita sudah mati sejak dulu.
Sinyal listrik yang memerintahkan agar jantung kita berdetak lebih cepat ketika kita menghadapi bahaya, berasal dari sel-sel yang ada pada jantung yang disebut sebagai simpul sinoatrial. Sel-sel ini berada di atrium kanan, mengontrol detak jantung kita dan peredarah darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh.
Tetapi bukan hanya sel-sel pada jantung yang dapat menghasilkan listrik, tetapi hampir seluruh sel pada tubuh kita juga bisa menghasilkan listrik.
Pada mulanya, sel-sel yang sedang tidak aktif mengirimkan pesan bersifat sedikit lebih negatif. Hal ini disebabkan adanya sedikit perbedaan antara ion-ion kalium dan sodium yang ada di dalam dan luar sel, dan perbedaan inilah yang memberikan kita kemampuan untuk menghasilkan listrik.
Membran sel kita memiliki satu mekanisme yang cukup rumit, sering disebut dengan gerbang sodium-kalium. Jika dijelaskan secara sederhana, beginilah yang terjadi.
Ketika dalam keadaan tidak aktif, di dalam sel-sel kita ada lebih banyak ion-ion kalium daripada sodium, dan lebih banyak ion-ion sodium di luar sel. Ion kalium bersifat negatif sehingga sel bermuatan negatif. Ion sodium bersifat positif, sehingga bagian luar sel bersifat positif. Perbedaan antara positif dan negatif pada saat ini tidak cukup besar untuk menghasilkan listrik.
Ketika tubuh akan mengirimkan pesan dari satu titik ke titik lain, gerbang sodium-kalium akan dibuka, mengakibatkan ion-ion kalium dan sodium dapat berpindah dari satu sel ke sel lainnya secara bebas. Ion-ion kalium yang bersifat negatif meninggalkan sel menuju ke bagian luar membran yang bersifat positif. Kebalikannya, ion-ion sodium yang bersifat positif akan masuk ke dalam sel-sel yang bersifat lebih negatif. Membuka gerbang ini menghasilkan impuls listrik yang akan membuka gerbang pada sel-sel disekitarnya, dan akan terus berlangsung.
Dengan cara inilah bagaimana jempol kaki kita yang baru saja terantuk sesuatu mengirimkan sinyal ke bagian otak yang merasakan sakit, bagaimana mata kita bisa melihat tulisan ini dan bagaimana otak kita bisa mencerna tulisan ini.
Karena semuanya terjadi oleh sinyal listrik, satu kerusakan kecil saja pada sistem listrik tubuh kita dapat berakibat fatal. Ketika kita tersetrum, sistem tubuh kita tergangu. Jika tersambar petir, sistem tubuh kita bisa mati seketika karena telah hangus. Contoh-contoh berbahaya lainnya adalah simpul sinoatrial yang gagal (macat) dapat mengakibatkan kelainan pada jantung yang bisa menyebabkan kematian.
Jumlah sel yang ada tubuh manusia sangat banyak, masuk akal jika kita mengatakan tubuh kita merupakan sumber tenaga listrik yang besar. Tetapi kenyataanya, tubuh kita hanya bisa menghasilkan 10 – 100 milivolt. Sebagai perbandingan, tabung sinar katoda memerlukan sekitar 25.000 volt untuk menampilkan gambar pada TV. Dan belut listrik bisa menghasilkan listrik sebesar 600 volt.
maaf untuk buku referensi yang membahas tentang materi ini kira kira buku apa ya?
BalasHapus