Header Ads

Haemolacria, Suatu Kondisi Yang Menyebabkan Orang Menangis Darah



Ternyata menangis darah bukan hanya sebuah perumpamaan, tetapi memang ada suatu kondisi yang menyebabkan orang mengeluarkan air mata darah. Kondisi ini dinamakan haemolacria.

Sejak abad ke-16, para dokter mulai menemukan kasus-kasus orang mengeluarkan air mata darah. Beberapa kasus ini diduga sebagai haemolacria, cukup mirip dengan kasus stigmata. Tetapi sekarang, beberapa kasus ini sudah dapat dimengerti dengan jelas penyebabnya, walaupun begitu, masih ada beberapa kasus yang masih menjadi misteri.

Inilah beberapa penjelasannya.

1. Perubahan Hormon

Di abad ke-16, seorang dokterh asal Italia bernama Antonio Brassavola mengobati seorang biarawati yang mengeluarkan air mata darah di masa menstruasi. Kemudian di tahun 1581, ada kasus unik lainnya yang terjadi pada seorang anak perempuan berusia 16 tahun. Dokternya mengatakan bahwa air mata darah tersebut sebenarnya adalah hasil pembuangan yang seharusnya dikeluarkan melalui uterus.

Ilmu pengetahuan saat ini mendukung pendapat ini. Menurut penelitian di tahun 1991, dari 125 subjek penelitian yang sehat, menstruasi memiliki pengaruh atas haemolacria yang misterius ini. Dari penelitian ini, 18% dari wanita-wanita fertil memiliki air mata yang mengandung darah. Dan hanya ada 7% dari wanita-wanita hamil, 8% dari para pria dan tidak ada wanita pasca-menopause yang menunjukkan tanda-tanda adanya darah dalam air mata.

Para peneliti menyimpulkan bahwa hemolacria terjadi pada wanita fertil disebabkan oleh hormon, sedangkan hemolacria yang biasa terjadi disebabkan oleh faktor lain seperti adanya bakteri atau luka.

2. Banyak Orang Di Daerah Tennessee Menangis Darah

Tennessee adalah sebuah negara bagian Amerika Serikat. Di dalam lima tahun ini, ada dua kasus haemolacria yang terjadi di daerah ini. Para dokter tidak dapat mengetahui penyebab mengapa Calvino Inman dan Michael Spann mengeluarkan air mata darah.

Ketika berusia 15 tahun, Inman mengeluarkan banyak air mata darah ketika sedang mandi; dia pikir dia akan segera mati. Sedangkan Spann mendapatkan dirinya menangis darah pada saat dia berjalan turun melalui tangga, dia juga merasakan sakit kepala.

Kita tentu akan panik ketika mengeluarkan air mata darah, tetapi sebenarnya haemolacria secara umum bukanlah suatu kondisi yang bisa mengancam nyawa. Tetapi kondisi ini dapat menyebabkan kita menjadi minder, Spann dipecat dari pekerjaannya ketika atasannya mengetahui dia mengeluarkan air mata darah, sejak saat itu dia menjadi penyendiri.

3. Kasus Spontan

Dr. Barrett G. Haik, direktur Hamilton Eye Institute milik University of Tennessee mempelajari beberapa kasus air mata darah yang terjadi secara spontan. Dalam laporannya yang di publikasikan di jurnal Ophthalmic Plastic & Reconstructive Surgery, tertulis bahwa dari tahun 1992 sampai 2003, hanya ada empat kasus haemolacria spontan yang terjadi tanpa sebab, dan dua dari kasus tersebut terjadi di Tennessee. Menurut Haik, kasus ini sangatlah langka, orang menjadi seperti ini tanpa sebab.

4. Haemolacria Menghilang Dengan Sendirinya

Haemolacria muncul tanpa diduga, dan dia akan menghilang tanpa dengan sendirinya juga. Menurut James Fleming, seorang dokter mata di Hamilton Eye Institute, pasien-pasien haemolacria biasanya masih muda. Ketika mereka beranjak dewasa, pendarahan akan berkurang, mereda dan kemudian hilang.

Spann mengeluarkan air mata darah selama tujuh tahun, tetapi lama-kelamaan frekuensinya berkurang. Pada mulanya hal ini terjadi setiap hari, sekarang hanya terjadi seminggu sekali. Pada semua pasien, air mata darah akan menghilang dengan sendirinya. Tidak ada laporan tentang kambuhnya penyakit ini dalam rentang waktu 9 bulan sampai 11 tahun.

5. Luka

Seorang pria asal Kanada digigit ular berbisa ketika sedang berjalan-jalan di tepi pantai. Akibatnya, dia mengeluarkan air mata darah dan mengalami bengkak yang sangat sakit dan gagal ginjal. Para dokter percaya bahwa ini disebabkan oleh racun dari ular yang menggigitnya. Sebagian besar kasus-kasus haemolacria yang sering terjadi disebabkan oleh luka dibagian kepala, tumor, pembekuan darah, robeknya saluran air mata atau infeksi seperti konjungtivitis.

Ketika pasien mengeluarkan air mata darah, dokter-dokter akan mencari keberadaan tumor, konjungtivitis atau robekan pada saluran air mata. Fleming mengatakan haemolacria yang ada pada Spann mungkin disebabkan robekan kecil di dalam saluran air mata. Saluran ini memiliki diameter sekitar 1-3 milimeter. Pemeriksaan saluran ini dari ujung ke ujung akan meninggalkan bekas luka, dan bahkan dapat mengorbankan bagian dari saluran ini.

Tidak ada komentar

Copyright 2014. Diberdayakan oleh Blogger.